PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Percobaan pada umumnya
dilakukan untuk menemukan sesuatu. Oleh karena itu secara teoritis, percobaan
diartikan sebagai tes atau penyelidikan terencana untuk mendapatkan fakta baru (Steel
dan Torrie 1991). Rancangan percobaan adalah suatu tes atau serangkaian tes
dengan maksud mengamati dan mengidentifikasi perubahan - perubahan pada output
respon yang disebabkan oleh perubahan-perubahan yang dilakukan pada variabel
input dari suatu proses (Montgomery, 2005). Dapat juga diartikan sebagai
suatu uji atau sederetan uji baik itu menggunakan statistika deskripsi maupun
statistika inferensia, yang bertujuan untuk mengubah peubah input menjadi suatu
output yang merupakan respon dari percobaan tersebut (Mattjik, A dan Sumertajaya,
I 2000).
Suatu percobaaan biasanya
dilakukan untuk menyelidiki apakah ada perbedaan efek dari beberapa perlakuan
terhadap suatu percobaan. Kerap kali dijumpai bahwa hasil percobaan itu sebenarnya
juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang diselidiki. Dengan adanya hal
demikian maka di dalam menganalisis hasil percobaan harus diperhitungkan
variabel-variabel yang dianggap mempengaruhi hasil percobaan. Terkadang suatu
percobaan digunakan hanya untuk menguji pengaruh dari satu faktor. Padahal
dalam kenyataannya banyak faktor yang mempengaruhi suatu proses. Ada faktor
yang bekerja sendiri, ada faktor yang bekerja sama dengan faktor yang lain.
Bila peneliti hanya menguji
pengaruh dari satu faktor saja, dirasakan pemahaman tentang kejadian yang
sebenarnya sangat kurang, sehingga banyak peneliti melakukan percobaan dengan
lebih dari satu faktor untuk mengetahui pengaruh masing-masing faktor dan
interaksi antar faktor. Sebagian besar percobaan dalam penelitian meliputi beberapa
variabel atau lebih dari dua faktor yang diamati dalam suatu percobaan. Pada situasi
ini, rancangan yang digunakan adalah rancangan faktorial.
PEMBAHASAN
Percobaan
Dua Faktor Yang Salah Satunya Kualitatif
Dalam
percobaan dua faktor, salah satu atau keduanya bisa kuantitatif dan menetukan
model regresi yang menyatakan hubungan antara sebagai peubah respons dengan
peubah X1 (faktor 1) dan X2 (faktor 2) sebagai peubah
peramalnya hanya satu (hanya satu faktor).
Suatu contoh yang terdiri dari satu
faktor yang kuantitatif dan yang lainnya kualitatif diberikan pada contoh 2.4 berikut.
Contoh 2.4.
Suatu Percobaan yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan
varietas terhadap produksi suatu jenis kacang dilakukan dengan menggunakan
rancangan acak kelompok yang diulang 4 kali. Sebagai faktor pertama adalah 3
varietas dan faktor kedua 3 jarak tanam (4, 8, dan 12 inchi). Data produksi per-satuan percobaan disajikan pada Tabel
2.15.
Tabel
2.15. Produksi dari 3 varietas dan
jarak tanam kacang tanah
Varietas
|
Jarak Tanam (Inchi)
|
Ulangan
|
Total
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
I
|
4
|
56
|
45
|
43
|
46
|
190
|
|
8
|
60
|
50
|
45
|
48
|
203
|
|
12
|
66
|
57
|
50
|
50
|
223
|
|
|
|
|
|
|
|
II
|
4
|
65
|
61
|
60
|
63
|
249
|
|
8
|
60
|
58
|
56
|
60
|
234
|
|
12
|
53
|
53
|
48
|
55
|
209
|
|
|
|
|
|
|
|
III
|
4
|
60
|
61
|
50
|
53
|
224
|
|
8
|
62
|
68
|
67
|
60
|
257
|
|
12
|
73
|
77
|
77
|
65
|
292
|
Total
|
555
|
530
|
496
|
500
|
2081
|
Untuk
keperluan analisis keragaman dibuat Tabel 2.16. Analisis keragaman (Tabel 2.19)
menunjukan bahwa varietas berpengaruh sangat nyata, jarak tanam berpengaruh
sangat nyata, dan interaksi berpengaruh nyata, dan interaksi berpengaruh sangat
nyata terhadap produksi. Dengan bantuan Tabel 2.17, JK JL dan JQ
yang keduanya merupakan penguraian dari JK
jarak tanam kemudian dihitung.
Tabel
2.16. Interaksi varietas dengan jarak tanam
Varietas
|
Jarak Tanam
|
Total
|
||
4
|
8
|
12
|
||
I
|
190
|
203
|
223
|
616
|
II
|
249
|
234
|
209
|
692
|
III
|
224
|
257
|
292
|
773
|
Total
|
663
|
694
|
724
|
2081
|
Tabel
2.17. Total Produksi pada setiap jarak tanam dan komponen JL dan JQ
Komponen
|
Total Produksi pada Jarak Tanam
|
Ki
|
r v Σ ci2
|
||
4
|
8
|
12
|
|||
663
|
694
|
724
|
|||
Linear, JL
|
-1
|
0
|
1
|
61
|
4 x 3 x 2
|
Kuadratik, JQ
|
1
|
-2
|
1
|
-1
|
4 x 3 x 6
|
JK JL =
=
= 155,0417
JK JQ =
=
= 0,0139
Pengaruh
interaksi V x J juga diuraikan
kedalam V JL dan V JQ dan dengan bantuan Tabel 2.18, Ki yang merupakan kombinasi
linear baik untuk JL
maupun untuk JQ pada
setiap varietas dihitung. Misalnya Ki
untuk JL dan JQ pada varietas I
berturut-turut adalah :
(-1) (190) + (0) (203) + (1) (223) = 33 dan
(1) (190) + (-2) (203) + (1) (223) = 7
Nilai
Ki pada varietas yang lain
dihitung dengan jalan yang sama yang nilainya selengkapnya dimuat pada Tabel
2.18. Setelah itu, JK VJL dan VJQ masing-masing dapat
dihitung, yaitu :
JK V JL =
– JK JL = 914,1250 – 155,0417 =
759,0833
JK V JQ =
- JK JQ = 6,3750 – 0,0139 =
6,3611
Tabel
2.18. Interaksi V dan J
Varietas
|
Jarak Tanam
|
Ki
|
|||
4
|
8
|
12
|
VJL
|
VJQ
|
|
I
|
190
|
203
|
223
|
33
|
7
|
II
|
249
|
234
|
209
|
-40
|
-10
|
III
|
224
|
257
|
292
|
68
|
2
|
Linear, JL
|
-1
|
0
|
1
|
|
|
Kuadratik, JQ
|
1
|
-2
|
1
|
|
|
KT dan
Fhitung semua komponen
dimuat pada Tabel 2.19.
Komponen
linear jarak tanam ( JL )
menunjukan pengaruh yang sangat nyata, sedangkan komponen kuadratik ( JQ ) adalah sebaliknya.
Pengaruh linear jarak tanam ini tampaknya tidak sama pada semua varietas,
karena adanya pengaruh interaksi. Komponen V
JL adalah sangat nyata pengaruhnya, sedangkan komponen V JQ adalah tidak nyata
(Tabel 2.19).
Tabel
2.19. Sidik ragam data tabel 2.15.
SK
|
Db
|
JK
|
KT
|
Fhitung
|
Ftabel
|
||
0,05
|
0,01
|
||||||
Ulangan
|
3
|
255,6389
|
85,213
|
4,822*
|
3,01
|
4,72
|
|
Perlakuan
|
8
|
1.947,8889
|
243,4861
|
13,779**
|
2,36
|
3,36
|
|
Varietas, V
|
2
|
1.027,3889
|
513,6845
|
29,069**
|
3,01
|
4,72
|
|
Jarak Tanam, J
|
2
|
155,0556
|
77,5178
|
4,387*
|
|||
JL
|
1
|
155,0417
|
155,0417
|
8,77**
|
4,26
|
7,82
|
|
JQ
|
1
|
0,0139
|
0,0139
|
0,001
|
|||
Interaksi, VxJ
|
4
|
765,4444
|
191,3611
|
10,829**
|
2,78
|
4,22
|
|
V JL
|
2
|
759,0833
|
379,5417
|
21,48**
|
3,01
|
4,72
|
|
V JQ
|
2
|
6,3611
|
3,186
|
0,18
|
|||
Acak
|
24
|
424,1111
|
17,6713
|
||||
Total
|
35
|
2.627,64
|
Data
pengamatan (Tabel 2.15) kelihatan bahwa untuk varietas I dan III produksi meningkat
dengan meningkatnya jarak tanam, sedangkan untuk varietas II adalah sebaliknya.
Koefisien regresi pada tiap varietas dihitung sebagai berikut :
Varietas
I :
a = ȳ (rata-rata produksi varietas I) =
=
51,3333 dan
b =
= 4,125 , sehingga persamaan antara y dengan x adalah,
y = 51,3333 + 4,125
Varietas
II :
a =
=
57,6667 dan
b =
=
8,5 dan persamaan antara y
dengan
x adalah,
y
= 64,41677 + 8,5 x
Varietas
III : a =
= 64,4167
b =
= 8,5 dan persamaan antara y dengan x
adalah,
y = 64,4167 + 8,5 x
Jika
variabel independen dinyatakan dalam variabel jarak tanam (J), maka x diganti dengan
dan persamaan menjadi,
Varietas
I : y = 51,3333 + 4,125
y =
43,0833 + 1,0313 J
Varietas
II : y = 57,6667 – 5,0
y = 67,6667
– 1,25 J
Varietas
III : y = 64,4167 + 8,5
y = 47,4167 +2,125 J
Dengan
meningkatnya jarak tanam pada varietas I dan III mengakibatkan meningkatnya
produksi dengan laju sebesar masing-masing 1,03 dan 2,125 dan keadaan
sebaliknya pada varietas II, peningkatan jarak tanam malah mengakibatkan
penurunan produksi dengan laju sebesar 1,25.
No comments:
Post a Comment