Sistematika
Kerajaan : Fungi
Kerajaan : Fungi
Filum :
Ascomycota
Class :
Euascomycetes
Ordo :
Eurotiales
Famili :
Trichocomaceae
Genus :
Penicillium
Spesies :
Penicillium sp
Daur hidup Ascomycotina
a.
Perkembangbiakan Aseksual
(Vegetatif)
Pada jamur bersel banyak
berlangsung dengan membentuk Konida atau Konidiospora yang merupakan spora
vegetatif. Konidia terbentuk pada ujung hifa yang tegak, bersekat dan berjumlah
empat butir, misalnya Fusarium. Pada beberapa Fusarium ada juga yang membentuk
tak beraturan.
Pada jamur bersel satu berlangsung
dengan cara membentuk Tunas (blastospora). Pada waktu masih muda, tunas
menempel pada sel induk dan setelah dewasa, tunas melepaskan diri dari sel
induk, misalnya Saccharomyces.
b.
Perkembangbiakan Seksual
(Generatif)
Pada jamur bersel satu (misalnya
Saccharomyces) berlangsung dengan cara Konjugasi dan menghasilkan zigot diploid
(2n). Zigot kemudian tumbuh menjadi askus (berbentuk kantong panjang berisi
askospora). Di dalam askus terjadi pembelahan meiosis yang menghasilkan empat
sel askospora haploid (n) yang merupakan spora generatif.
Pada jamur bersel banyak
konidiospora/askospora tumbuh menjadi benang hifa. Hifa bercabang membentuk
miselium dan ujung miselium yang vegetatif berubah fungsi membentuk askogonium
(oogonium) dan ujung lain dari miselium membentuk anteridium. Askogonium
membentuk tonjolan (trikogen) yang menghubungkan askogonium dan anteridium.
Plasma dan inti anteridium berpindah ke askogonium. Inti-inti askogonium
berpasangan dengan inti-inti anteridium. Askogonium yang memiliki pasangan inti
membelah secara mitosis membentuk hifa dikarion yang diploid (2n). Hifa
dikarion memanjang dan membelah menjadi miselium yang akan membentuk badan
buah. Ujung-ujung hifa dikarion membentuk askus, dua inti pada bakal askus
membentuk inti diploid (2n) dan membelah secara meiosis) menghasilkan 8 spora
askus (askospora) yang haploid (n).
Daur Hidup Penicillium sp.
Penicillium sp. merupakan jamur yang berkembang biak
secara aseksual dengan membentuk konidium yang berada di ujung hifa. Setiap konidium akan tumbuh menjadi jamur baru. Konidium berwarna kehijauan dan dapat hidup di makanan, roti, buah-buahan busuk, kain, atau kulit. Penicillium caseicolum dapat memberi citarasa yang khas untuk keju rokefort dan kamembert, sedangkan Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum adalah pembuat penisilin karena bersifat racun yang dapat menghasilkan zat mematikan, yaitu antibiotika. Sekarang ini antibiotika banyak dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi mikroba pada manusia. Pemakaian penisilin harus sesuai dengan anjuran dokter. Jika tidak (berlebihan), pasien akan mengalami kekebalan.
Mekanisme Antagonis
Pengujian daya antagonis cendawan dilakukan dengan
metode biakan ganda (dual culture) (Dharmaputra et al., 1999),
yaitu dengan cara mengambil masing-masing cendawan biakan murni Phytium sp.
dan cendawan antagonis uji menggunakan cork borer diameter 4 mm.
Kemudian diinokulasikan pada cawan petri yang berisi medium PDA secara berhadapan
dengan jarak 30 mm
Mekanisme antagonis menurut Farida (1992) dalam Octriana (2011) meliputi:
-
Kompetisi antara cendawan antagonis uji
dengan cendawan patogen yang
dibiakkan secara ganda (dual
culture) setiap hari dalam memperebutkan
ruang, makanan dan oksigen dengan
melihat diantara kedua cendawan tersebut
mana yang lebih cepat memenuhi cawan
petri diameter 90 mm.
-
Antibiosis, dengan melakukan pengukuran
lebar zona kosong (hambatan) yang terbentuk, dan melihat ada/tidaknya perubahan
warna pada medium akibat senyawa antibiotik yang dihasilkan cendawan uji.
-
Lisis dan parasitisme, dengan mengamati
hifa cendawan antagonis uji yang tumbuh di atas hifa cendawan patogen dengan
cara mengambil potongan hifa 1 cm x 1 cm di tempat bertemunya kedua cendawan tersebut,
diletakkan pada gelas objek untuk diamati di bawah mikroskop.
Mekanisme antagonis Gliocladium sp. dan Trichoderma
sp. adalah kompetisi, antibiosis, lisis, dan parasitisme, sedangkan Penicillium
hanya bersifat antibiosis.
Karakteristik
- Makroskopis
Penicillium sp.
merupakan jamur yang berkembang biak secara aseksual dengan membentuk konidium
yang berada di ujung hifa. Setiap konidium akan tumbuh menjadi jamur baru.
Konidium berwarna kehijauan
- Mikroskopis
Konidia Konidiofor
& Hifa
Struktur
tubuhnya bersel banyak yang membentuk meselium soenositik, hifa bersekat dan
memiliki banyak inti dan sporanya tidak berflagel dan dibentuk di dalam askus.
thanks anw :))
ReplyDelete